tembang kenangan : lir ilir
belimbing Lir-ilir, lir-ilir tandure wus sumilir Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar Cah angon-cah angon penekno blimbing kuwi Lunyu-lunyu penekno kanggo mbasuh dodotiro Dodotiro-dodotiro kumitir bedhah ing pinggir Dondomono jrumatono kanggo sebo mengko sore Mumpung padhang rembulane mumpung jembar kalangane Yo surako... surak hiyo... Sayup-sayup bangun (dari tidur) Tanaman-tanaman sudah mulai bersemi, demikian menghijau bagaikan gairah pengantin baru Anak-anak penggembala, tolong panjatkan pohon blimbing itu, walaupun licin tetap panjatlah untuk mencuci pakaian Pakaian-pakaian yang koyak disisihkan Jahitlah benahilah untuk menghadap nanti sore Selagi sedang terang rembulannya Selagi sedang banyak waktu luang Mari bersorak-sorak ayo... Maksudnya: Makin subur dan tersiarlah agama Islam yang disiarkan oleh para aulia dan mubaligh. Hijau adalah warna dan lambang agama Islam. Dikira pengantin baru, maksudnya, agama Islam begitu menarik dan kemunculannya yang baru diibaratkan bagaik