Pembukaan Islamic Book Fair Gresik
KOTA (WWW.SUARA-GIRI.COM) - sebagai kota santri rupanya masih belum menjamin jika tingkat minat baca di kota itu tinggi. Hal itu disampaikan oleh Kabag Peningkatan Mutu Dinas Pendidikan (Dindik) kabupaten Gresik Sumadi, dalam acara diskusi bersama pelajar Gresik di pembukaan Islamic Book Fair Rabu (7/12) kemarin di Gedung Nasional Indonesia (GNI). Dalam kesempatan itu, Sumadi menyampaikan jika ada survey yang yang menyatakan, bahwa dari 5 pelajar di Gresik ini pasti ada satu pelajar yang tidak suka membaca buku selain buku pelajaran.
“Ini tentu sebuah kabar yang cukup memprihatinkan,”ucapnya. “Pelajar sekarang memang minat bacanya sudah menurun. Mereka lebih suka bermain facebook, atau sms,”ucapnya dengan kelakar. Oleh karena itulah, Sumardi pun meminta supaya para pelajar yang ada di Gresik semakin meningkatkan semangat membacanya. Sumardi pun juga mengapresiasi atas diadakannya First Islamic Book Fair tersebut, yang notabene baru pertama kali di Gresik. Selain menjadi pembicara dalam diskusi, Sumardi juga didaulat untuk memotong pita, sebagai tanda dibukanya pameran tersebut.
Sementara itu, ketua panitia First Islamic Book Fair Danil, mengatakan acara tersebut memang diadakan untuk meningkatkan minat, dan ketertarikan masyarakat terhadap ilmu pengetahuan, khususnya tentang keislaman. “Selain itu, kita juga ingin memberi informasi kepada publik tentang arti penting keislaman, dan intelektualisme,”jelasnya. Danil juga menambahkan, pameran tersebut diharapkan mampu meningkatkan gairah industri perbukuan, sehingga dapat senantiasa memberikan kualitas buku yang terbaik bagi masyarakat.
Pameran tersebut rencananya akan digelar hingga tanggal 13 Desember mendatang. Danil memaparkan, acara yang diadakan oleh Dindik, serta beberapa lembaga seperti IKADI, dan KAMMI Gresik tersebut juga akan diisi rangkaian event menarik lainnya. “Ada bedah buku, performance nasyid, lomba-lomba untuk pelajar, serta diskusi bersama tokoh-tokoh ormas, dan juga doorprize laptop,”ucapnya
“Ini tentu sebuah kabar yang cukup memprihatinkan,”ucapnya. “Pelajar sekarang memang minat bacanya sudah menurun. Mereka lebih suka bermain facebook, atau sms,”ucapnya dengan kelakar. Oleh karena itulah, Sumardi pun meminta supaya para pelajar yang ada di Gresik semakin meningkatkan semangat membacanya. Sumardi pun juga mengapresiasi atas diadakannya First Islamic Book Fair tersebut, yang notabene baru pertama kali di Gresik. Selain menjadi pembicara dalam diskusi, Sumardi juga didaulat untuk memotong pita, sebagai tanda dibukanya pameran tersebut.
Sementara itu, ketua panitia First Islamic Book Fair Danil, mengatakan acara tersebut memang diadakan untuk meningkatkan minat, dan ketertarikan masyarakat terhadap ilmu pengetahuan, khususnya tentang keislaman. “Selain itu, kita juga ingin memberi informasi kepada publik tentang arti penting keislaman, dan intelektualisme,”jelasnya. Danil juga menambahkan, pameran tersebut diharapkan mampu meningkatkan gairah industri perbukuan, sehingga dapat senantiasa memberikan kualitas buku yang terbaik bagi masyarakat.
Pameran tersebut rencananya akan digelar hingga tanggal 13 Desember mendatang. Danil memaparkan, acara yang diadakan oleh Dindik, serta beberapa lembaga seperti IKADI, dan KAMMI Gresik tersebut juga akan diisi rangkaian event menarik lainnya. “Ada bedah buku, performance nasyid, lomba-lomba untuk pelajar, serta diskusi bersama tokoh-tokoh ormas, dan juga doorprize laptop,”ucapnya
Komentar
Posting Komentar