Akhirnya, Emas Pertama Indonesia di Asian Games

http://khamamah.blogspot.com/search/label/indonesiaOleh: Arie Nugroho
Olahraga - Kamis, 18 November 2010 | 14:41 WIB
TERKAIT
INILAH.COM - Untuk pertama kalinya lagu Indonesia Raya berkumandang di Guangzhou usai cabang Perahu Naga nomor 1000 meter putra berhasil mempersembahkan medali emas pertama bagi Indonesia.
Bertempat di danau Zengcheng, sang saka merah putih akhirnya berhasil berkibar dua kali melalui cabang Perahu naga nomor 1000 meter putra dan putri. Tim putra Indonesia sukses mempersembahkan emas pertama bagi Indonesia dan setengah jam kemudian, tim putri kita berhasil mendulang medali perak.
Medali perak cabang perahu naga tersebut akhirnya disabet Myanmar dan perunggu oleh Korea Selatan. Sementara, tim putri perahu naga Indonesia nampaknya harus mengakui keunggulan tim Cina dan harus finis di tempat kedua dengan catatan waktu empat menit, 14,590 detik
Indonesia juga masih berpeluang menambah pundi-pundi medalinya di cabang ini karena nomor 500 meter putra dan 250 meter putri hingga berita ini diturunkan masih belum dipertandingkan.
Terkait hasil mengesankan tersebut, beberapa atlit tim perahu naga Indonesia mengaku sampai saat ini masih tak percaya timnya berhasil mempersembahkan emas pertama bagi Indonesia. Biasanya, cabang perahu naga Asian Games selalu didominasi oleh atlit tuan rumah, Cina.
"Bersyukur kami bisa meraih medali emas di Asian Games, hari ini benar-benar istimewa karena bisa meraih emas pertama bagi Indonesia dan juga emas pertama Asian Games di nomor perahu naga," ungkap Jefry Siregar, salah seorang pedayung perahu naga Indonesia seperti dinukil antaranews.com.
"Ini benar-benar luar biasa, emas kami untuk rakyat Indonesia," tutur Abdul Azis, "driver" tim perahu Naga Indonesia.
Dengan tambahan satu emas dan perak, posisi indonesia kini naik pesat dari peringkat 19 ke peringkat 13 dengan total raihan satu emas, tiga perak dan delapan perunggu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Internet Summit 2009 in Surabaya

Industrial engineering

Ulama Internasional Dukung Turki Soal Tuduhan Genosida