hari pahlawan dan resolusi jihad
Akhir akhir ini kita mulai di familiarkan dengan sebuah istilah positif yang membumi bagi masyarakat kita dimasa heroic kita dulu yaitu revolusi jihad, ya dua kata yang beberapa tahun ini beririsan dengan terorisme yang belum ada kepastiannya. Tepatnya 21-22 Oktober 1945 wakil-wakil dari cabang NU di seluruh Jawa dan Madura berkumpul di Surabaya. Dipimpin langsung oleh Rois Akbar NU Hadrotus Syekh KH. Hasyim Asy’ary dideklarasikanlah perang kemerdekaan sebagai perang suci alias jihad Di tengah tekanan Belanda itu NU menyelenggarakan muktamar yang pertama setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Muktamar ke-16 itu diadakan di Purwokerto pada 26-29 Maret 1946. Salah satu keputusan pentingnya, NU memutuskan kembali Resolusi Jihad yang mewajibkan tiap-tiap umat Islam untuk bertempur mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang saat itu berpusat di Yogyakarta. Kewajiban itu dibebankan kepada setiap orang Islam, terutama laki-laki dewasanya, yang berada dalam radius 94 km dari tempat kedudukan musuh. (Radius 94 diperoleh dari jarak diperbolehkannya menjamak dan menqoshor sholat). Di luar radius itu umat Islam yang lain wajib memberikan bantuan. Jika umat Islam yang dalam radius 94 kalah, maka umat Islam yang lain wajib memanggul senjata menggantikan mereka.
Dalam podatonya, Mbah Hasyim Asy’ari kembali menggelorakan semangat jihad di hadapan para peserta muktamar. untuk disebarkan kepada seluruh warga pesantren dan umat Islam. Syariat Islam menurut Mbah Hasyim tidak akan bisa dijalankan di negeri yang terjajah. ”…tidak akan tercapai kemuliaan Islam dan kebangkitan syariatnya di dalam negeri-negerijajahan.” Kaum penjajah datang kembali dengan membawa persenjataan dan tipu muslihat yang lebih canggih lagi. Umat Islam harus menjadi pemberani.
Apakah ada dari kita orang yang suka ketinggalan, tidak turut berjuang pada waktu-waktu ini, dan kemudian ia mengalami keadaan sebagaimana yang disebutkan Allah ketika memberi sifat kepada kaum munafik yang tidak suka ikut berjuang bersama rasulullah…
…
Demikianlah, maka sesungguhnya pendirian umat adalah bulat untuk mempertahankan kemerdekaan dan membela kedaulatannya dengan segala kekuatan dan kesanggupan yang ada pada mereka, tidak akan surut seujung rambut pun.
Barang siapa memihak kepada kaum penjajah dan condong kepada mereka, maka berarti memecah kebulatan umat dan mengacau barisannya…..
… maka barang siapa yang memecah pendirian umat yang sudah bulat, pancunglah leher mereka dengan pedang siapa pun orangnya itu….. (nu.or.id)
Paling tidak bisa menjadi pembangun tidur panjang kita atau mencopot head phone kita yang selama ini coba kita halangi kat-kata ini untuk tidak kita bahas,
Mungkin tidak saatnya lagi kita membahas mendiskusikan tentang kepahlawanan, tetapi kita perlu mengaplikasikan dan melakukan perbuatan atau amal yang bisa dirasakan oleh masyarakat.
"Apakah sejarah itu? Pengulangan masa lalu di masa depan; refleksi dari masa depan pada masa lalu.” Victor Hugo (1802–1885), pujangga, novelis, dan dramawan Prancis
Sehingga kita menjadikan sejarah kita tidak hanya pelajaran sekolah yang harus dihafal tanggal dan nama-nama pahlawanya tetapi lebih dari itu sejarah menjadikan jiwan dan sarana instropeksi diri
Sebentar lagi adalah hari pahlawan 10 november 2010 apakah kita peringati hanya dengan upacara, kunjugan atau ziarah ke makam pahlawan saja, tentu tidak sekedar itu juga bukan sekedar pemberian gelar pahlawan yang sering diperdebatkan dan bahkan membutuhkan berpuluh-puluh tahun baru tersandangkan gelar itu
Semoga kita semua bisa memaknai hari pahlawan sesuai keinginan para pahlawan dulu yaitu kebebasan,freedom,kemerdekaan, tidak ada pengekangan apalagi penindasan, tidak ada ketidakadilan apalagi kedzoliman, tidak ada lagi kemiskinan apalagi lintah darat biadab,tidak ada lagi keributan apalagi kerusuhan, tidak ada lagi kekufuran, kebatilan,
Selamat hari pahlawan semoga semua amalan dan jasamu diterima disisi Allah
Semoga almarhum bapak-ku menjadi pahlawan dalam jiwaku...kebaikannya diterima disisinya dan dosanya iampuni-Nya
Dalam podatonya, Mbah Hasyim Asy’ari kembali menggelorakan semangat jihad di hadapan para peserta muktamar. untuk disebarkan kepada seluruh warga pesantren dan umat Islam. Syariat Islam menurut Mbah Hasyim tidak akan bisa dijalankan di negeri yang terjajah. ”…tidak akan tercapai kemuliaan Islam dan kebangkitan syariatnya di dalam negeri-negerijajahan.” Kaum penjajah datang kembali dengan membawa persenjataan dan tipu muslihat yang lebih canggih lagi. Umat Islam harus menjadi pemberani.
Apakah ada dari kita orang yang suka ketinggalan, tidak turut berjuang pada waktu-waktu ini, dan kemudian ia mengalami keadaan sebagaimana yang disebutkan Allah ketika memberi sifat kepada kaum munafik yang tidak suka ikut berjuang bersama rasulullah…
…
Demikianlah, maka sesungguhnya pendirian umat adalah bulat untuk mempertahankan kemerdekaan dan membela kedaulatannya dengan segala kekuatan dan kesanggupan yang ada pada mereka, tidak akan surut seujung rambut pun.
Barang siapa memihak kepada kaum penjajah dan condong kepada mereka, maka berarti memecah kebulatan umat dan mengacau barisannya…..
… maka barang siapa yang memecah pendirian umat yang sudah bulat, pancunglah leher mereka dengan pedang siapa pun orangnya itu….. (nu.or.id)
Paling tidak bisa menjadi pembangun tidur panjang kita atau mencopot head phone kita yang selama ini coba kita halangi kat-kata ini untuk tidak kita bahas,
Mungkin tidak saatnya lagi kita membahas mendiskusikan tentang kepahlawanan, tetapi kita perlu mengaplikasikan dan melakukan perbuatan atau amal yang bisa dirasakan oleh masyarakat.
"Apakah sejarah itu? Pengulangan masa lalu di masa depan; refleksi dari masa depan pada masa lalu.” Victor Hugo (1802–1885), pujangga, novelis, dan dramawan Prancis
Sehingga kita menjadikan sejarah kita tidak hanya pelajaran sekolah yang harus dihafal tanggal dan nama-nama pahlawanya tetapi lebih dari itu sejarah menjadikan jiwan dan sarana instropeksi diri
Sebentar lagi adalah hari pahlawan 10 november 2010 apakah kita peringati hanya dengan upacara, kunjugan atau ziarah ke makam pahlawan saja, tentu tidak sekedar itu juga bukan sekedar pemberian gelar pahlawan yang sering diperdebatkan dan bahkan membutuhkan berpuluh-puluh tahun baru tersandangkan gelar itu
Semoga kita semua bisa memaknai hari pahlawan sesuai keinginan para pahlawan dulu yaitu kebebasan,freedom,kemerdekaan, tidak ada pengekangan apalagi penindasan, tidak ada ketidakadilan apalagi kedzoliman, tidak ada lagi kemiskinan apalagi lintah darat biadab,tidak ada lagi keributan apalagi kerusuhan, tidak ada lagi kekufuran, kebatilan,
Selamat hari pahlawan semoga semua amalan dan jasamu diterima disisi Allah
Semoga almarhum bapak-ku menjadi pahlawan dalam jiwaku...kebaikannya diterima disisinya dan dosanya iampuni-Nya
Komentar
Posting Komentar