1 syawal 1431 h jatuh pada tanggal 10 september 2010

INILAH.COM, Jakarta - Sidang Itsbat menentukan Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1431 H akan dilaksanakan Rabu (8/9) petang. Apakah Lebaran kali ini bakal sama antara kalangan Muhammadiyah, NU dan pemerintah?

Para pengamat sosial-kultural menyingkapkan, lebaran bareng untuk seluruh umat adalah lebih baik ketimbang lebaran ‘nyureng’ (muram, pecah belah dan ruwet) karena ada perbedaan hari Idul Fitri. Beberapa tahun lalu, ada kelompok muslim yang Lebaran lebih dulu.

“Itu membingungkan ummat, Lebaran bareng berubah jadi Lebaran ‘nyureng’ (muram, pecah belah dan ruwet). Baiknya yang Lebaran bareng,” kata pengamat sosial Dhuha Hadiansyah, staf pengajar Fakultas Adab UIN Jakarta, Rabu (8/9).

Tahun ini, ada kecenderungan Lebaran memang pada 10 September. Namun pemerintah belum mengambil keputusan tentang pelaksanaan Salat Idul Fitri ini. “Pemerintah belum bisa diputuskan, yang putuskan sidang itsbat,” kata Menteri Agama, Suryadharma Ali, kemarin.

Menurut perkiraan, pada 8 September, hilal masih di bawah minus 2 derajat. “Jadi tidak terlihat. Oleh karenanya digenapkan menjadi 30 hari puasa sampai 9 September. Dengan demikian kemungkinan Lebaran tanggal 10 (September),” tambah Suryadharma.

Apakah mayoritas umat muslim di Indonesia berpeluang merayakan lebaran di hari yang sama? “Insya Allah bareng. Tapi keputusan resmi nanti setelah sidang itsbat, apa lebaran pada 9 atau 10 September,” imbuhnya.

Suryadharma mengatakan, semua umat muslim memiliki cara tersendiri untuk menghitung hari Lebaran. “Selama ini kita beri kebebasan untuk memakai cara mereka,” tambah dia.

Sebelumnya, menteri agama melakukan komunikasi kepada kelompok masyarakat yang melakukan hisab atau rukyat dengan caranya masing-masing. Rencananya baru tahun depan akan dikeluarkan standar penghitungan hisab atau rukyat. “Dengan demikian lebih mendekatkan, lebih mengurangi perbedaan,” tambahnya.

Menurut hitungan astronomi, 1 Syawal memang jatuh pada Jumat 10 September 2010. Sehingga, 1 Syawal jatuh pada jumat 10 September, karena pada 8 September bulan masih di bawah ufuk.

“Sehingga semua kriteria belum masuk awal Syawal,” kata Profesor Riset Astronomi, Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaludin, seperti dimuat situs Kementerian Agama. Jadi, Lebaran bareng? [mdr]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Internet Summit 2009 in Surabaya

Industrial engineering

Ulama Internasional Dukung Turki Soal Tuduhan Genosida