Masihkah menunggu hidayah ? part - 1
Kata hidayah menurut Prof Quraisy Shihab secara maknawi berarti “memberi petunjuk kepada sesuatu”. Sedangkan secara makna qurany sebagaimana yang tercantum dalam Al-Quran. Hidayah settidaknya memiliki dua makna.
1. Ad-dilalah wal-irsyad (menunjuki dan membimbing) (QS Fushshilat:17)
2. Idkhalul iman ilal qalb (memasukan iman ke dalam hati atau menjadikan seseorang beriman) (QS Al-Qashash:56)
Kalau begitu maka pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana wujud hidayah Allah itu ? Bagaimana wujud bimbingan dan petunjuk Allah itu ? kenapa kita harus menunggu datangnya hidayah Allah untuk berubah kearah kebajikan?
Sesungguhnya hidayah Allah itu banyak mengitari kita. Para ulama merumuskan ada 4 jalur hidayah yang diberikan Allah kepada kita. Dan untuk hal itu , kita tidak harus menunggu agar mendapatkannya. Empat petunjuk dan hadiah yang Allah sudah berikan kepada kita, entah itu disadari atau tidak adalah
1. Insting
Insting atau naluri adalah pola perilaku atau reaksi yang Allah berikan kepada kita tanpa perlu kita pelajari sebelumnya.
Hidayah berupa rasa lapar yang memaksa kita mencari makanan. Hidayah berupa rasa takut yang melindungi dari bahaya. Hidayah berupa naluri untuk saling mencintai yang membuat manusia berkembang biak dan lain sebagainya
Pernakah anda melihat video mengenai inisiasi dini? Yaitu sebuah video yang menggambarkan bagaimana insting seorang anak manusia yang sejenak baru terlahir , kemudian diletakan diperut ibunya. Lalu secara naluriah dia merangkak berusaha mencari putting susu ibunyadan meminum air susu dari padanya. Padahal ilmu kesehatan menyatakan, bahwa bayi yang baru lahir penglihatanya sama sekali belum sempurna, subhanallah.
Siapakah yang mengajarkan kepada bayi yang baru lahir itukalau dia harus minum ASI sebagai makanan pertamanya? Siapakahyang memberi petunjuk kepadanya bahwa air susu itu erpancardari payudara ibunya ? siapakah yang menjelaskan padanya tentang bentuk payudara ibunya itu, sehingga si bayi tidak “tersesat “ dengan merangkak kearah kaki atau hidung atau malah menghisap telinga ibunya ? mengapa bayi itu seakan-akan sudah tahu kemana arah yang harus dia tuju untuk mendapatkan ASi?
Itulah hidayah pertama yang Allah berikan untuk ita hambaNya. Sebuah bimbingan dasar yang juga Allah berikan kepada segenap makhluk hidup lain disalin dari Rumah lentera edisi 44 mei 2010 oleh rachmatullah Oky Raharjo Pengamat sosial lulusan pondok pesantren darussalam gontor(bersambung),,,,,,
1. Ad-dilalah wal-irsyad (menunjuki dan membimbing) (QS Fushshilat:17)
2. Idkhalul iman ilal qalb (memasukan iman ke dalam hati atau menjadikan seseorang beriman) (QS Al-Qashash:56)
Kalau begitu maka pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana wujud hidayah Allah itu ? Bagaimana wujud bimbingan dan petunjuk Allah itu ? kenapa kita harus menunggu datangnya hidayah Allah untuk berubah kearah kebajikan?
Sesungguhnya hidayah Allah itu banyak mengitari kita. Para ulama merumuskan ada 4 jalur hidayah yang diberikan Allah kepada kita. Dan untuk hal itu , kita tidak harus menunggu agar mendapatkannya. Empat petunjuk dan hadiah yang Allah sudah berikan kepada kita, entah itu disadari atau tidak adalah
1. Insting
Insting atau naluri adalah pola perilaku atau reaksi yang Allah berikan kepada kita tanpa perlu kita pelajari sebelumnya.
Hidayah berupa rasa lapar yang memaksa kita mencari makanan. Hidayah berupa rasa takut yang melindungi dari bahaya. Hidayah berupa naluri untuk saling mencintai yang membuat manusia berkembang biak dan lain sebagainya
Pernakah anda melihat video mengenai inisiasi dini? Yaitu sebuah video yang menggambarkan bagaimana insting seorang anak manusia yang sejenak baru terlahir , kemudian diletakan diperut ibunya. Lalu secara naluriah dia merangkak berusaha mencari putting susu ibunyadan meminum air susu dari padanya. Padahal ilmu kesehatan menyatakan, bahwa bayi yang baru lahir penglihatanya sama sekali belum sempurna, subhanallah.
Siapakah yang mengajarkan kepada bayi yang baru lahir itukalau dia harus minum ASI sebagai makanan pertamanya? Siapakahyang memberi petunjuk kepadanya bahwa air susu itu erpancardari payudara ibunya ? siapakah yang menjelaskan padanya tentang bentuk payudara ibunya itu, sehingga si bayi tidak “tersesat “ dengan merangkak kearah kaki atau hidung atau malah menghisap telinga ibunya ? mengapa bayi itu seakan-akan sudah tahu kemana arah yang harus dia tuju untuk mendapatkan ASi?
Itulah hidayah pertama yang Allah berikan untuk ita hambaNya. Sebuah bimbingan dasar yang juga Allah berikan kepada segenap makhluk hidup lain disalin dari Rumah lentera edisi 44 mei 2010 oleh rachmatullah Oky Raharjo Pengamat sosial lulusan pondok pesantren darussalam gontor(bersambung),,,,,,
Ya Allah... berilah kami hidayah dan mudahkanlah kaki kami melangkah menggapainya
BalasHapus