Ujian Nasional dan Hikmahnya

Ujian Nasional dan Hikmahnya
by Yuda
Ujian Nasional

(Yd.I)

Banyak siswa dari berbagai sekolah merasakan kegembiraan mendengar kelulusan hasil Ujian Nasional dengan hasil yang cukup baik karena hampir 100% siwsa-siswi sekolah tersebut lulus ujian nasional dengan nilai memuaskan. Diantara mereka bahkan merayakan kelulusan mereka setelah melihat hasil ujian nasional dengan berbagai cara. Beberapa siswa sekolah tertentu merayakan kelulusan dari ujian nasional dengan membuat kue, makan-makan, ada pula yang mencorat-coret seragam terakhir mereka.

Tidak semua siswa bergembira setelah melihat hasil ujian nasional hal itu disebabkan karena hasil ujian nasional mereka jelek dan tidak memuaskan. Ada juga sekolah yang hampir 50% dari siswa yang telah mengikuti ujian nasional tidak lulus bahkan ada juga sekolah yang hampir 100% siswanya tidak lulus ujian nasional (sebelumnya mereka mendemo ujian nasional tersebut dengan alasan terdapat banyak kecurangan). Lebih parah lagi ada siswa yang nekad menghabisi hidupnya sendiri karena hasil ujian nasional.Berbagai pro dan konta mengenai ujian nasional sebelum dan sesudah hari kelulusan muncul dari berbagai kalangan guru, sekolah, elite politik, dan siswa-siswi peserta junian nasional. Salah satu alasan mereka yang pro diadakannya ujian nasional adalah karena dimungkinkan tidak adanya intervensi pihak sekolah terutama mengenai soal-soal yang akan diuji, sedangkan alasan mereka yang kontra diadakannya ujian nasional adalah karena banyak terdapat kecurangan dan kemungkinan soal-soal yang akan keluar nanti tidak akan sesuai dengan apa yang telah diajarkan tim pengajar kepada siswa-siswinya.

Terlepas dari pro dan kontra diadakannya ujian nasional dan terlepas dari pihak-pihak yang merasa gembira dan duka setelah melihat hasil ujian nasional, marilah kita sedikit merenung dan berpikir sejenak untuk introspeksi diri kita sebagai manusia yang tidak bisa lepas dari tanggung jawab dan ujian dari Sang Penguji Allah SWT.

Ujian atau cobaan adakalanya sering dirasakan manusia sebagai musibah atau adzab dan siksaan tergantung dari masalah dan kondisi yang sebenarnya mereka alami. Sebagai contoh seseorang yang biasa hidup mewah, mabuk-mabukan, narkotika, dan hidup di dunia malam yang negatif suatu saat ia merasakan sakit paru-paru dan jantuing akibat munuman keras yang biasa ia minum. Hal ini bisa dikatakan adzab dari Allah, bisa juga peringatan agar ia sadar akan kesalahnnya. Contoh lain Seseorang yang sholeh dan taat kepada Allah, rajin beribadah, selalu mensyukuri pemberian-Nya kemudian suatu saat ia menderita suatu penyakit, hal ini merupakan ujian dari Alah untuk meningkatkan keimananya.

Yang terpenting bagi kita sekarang adalah mempersiapkan diri jiga suatu saat kita diuji dengan berbagai persoalan dari Allah. makin keras usaha persiapan kita, maka kemungkinan lilus akan lebih besar dan kemenangan serta kebahagiaan akan menutup ujian kita. Dengan keshabaran dan ketakwaan Nabi Ayub AS. diuji Allah dengan kemiskinsn dan penyakit parah menahun namun beliau lulus ujian tersebut dan mendapat kebahagiaan kembali.

Ujian terbesar kita adalah hidup dan perhiasan dunia. Apabila kita lulus dan dapat mempertanggung-jawabkan segala aktifitas kita di dunia, Insya Allah kebahagiaan di akherat kelakh akan kita dapat. Amin.

Semoga kita semua menjadi orang yang bekerja keras untuk mempersiapkan diri kita menghadapi kematian kita, karena mau tidak mau semua manusia akan merasakan mati dan akan dipertanggung-jawabkan semua malnya selama hidup di dunia.

Komentar

  1. Seorang muslim perlu mengambil hikmah dari segala peristiwa yang dihadapi atau dilihatnya, termasuk UN ini.

    Salam ukhuwah

    BalasHapus
  2. wah bener banget tuh kang beda,,
    apapun yang terjadi kita harus mengambil hikmanya..salam kenal..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Internet Summit 2009 in Surabaya

Industrial engineering

Ulama Internasional Dukung Turki Soal Tuduhan Genosida