Hilangnya Titik Keseimbangan Hidup Dalam Perangkap Beban Kerja Yang Berlebihan
djajendra @ 2008-09-29 – 07:09:08
Ketika Anda Sulit Meninggalkan Urusan Kantor Di Kantor
by djajendra @ 2008-04-12 – 01:02:32
Sering sekali para eksekutif terjebak di dalam ruang kerja, yang tidak memberi kesempatan dan waktu buat mereka untuk bersantai bersama keluarga. Dan, hal ini terus berlangsung hingga menjadi kultur kerja yang membuat para eksekutif tersebut menjadi sulit untuk meninggalkan urusan kantor di kantor. Di era kerja yang penuh dengan kompetisi ketat ini, waktu menjadi sangat mahal dan sangat berharga, sehingga para eksekutif harus pintar-pintar mengelola waktu kerja mereka, agar mereka tetap memiliki waktu untuk sejenak bersantai bersama keluarga.
Saya sering mendapatkan beban kerja eksekutif yang melebihi jam kerja mereka, sehingga mau tidak mau mereka harus lembur untuk menyelesaikan kelebihan beban kerja tersebut dengan tambahan waktu. Hal ini berakibat pada hilangnya waktu mereka untuk bersama-sama dengan keluarga mereka.
Memang benar sudah ada time management yang bisa mengatasi berbagai persoalan waktu dan beban kerja, tapi ternyata time management sulit membudaya dalam perilaku kerja yang beban kerjanya tidak terukur secara proporsional. Pada umumnya para eksekutif yang saya pelajari ini memiliki sikap kerja yang mendominasi secara total dari semua aspek kehidupan mereka. Jadi, mereka benar-benar gila kerja dan tidak peduli pada urusan keluarga, yang berakibat hilangnya titik keseimbangan hidup mereka dalam perangkap beban kerja yang berlebihan, dan mereka menikmatinya.
Lantas apakah salah bila seseorang sulit meninggalkan urusan kantor di kantor?, atau apakah salah bila seseorang mencampuradukan waktu untuk urusan kantor dengan waktu untuk urusan rumah?. Jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan itu bisa sangat beragam dan sangat tergantung kepada seberapa nyaman dan bahagia mereka dengan sikap mereka itu. Apabila mereka dan keluarga mereka menikmati semua itu secara wajar, maka tidak ada persoalan apa-apa dengan mencampuradukan waktu kantor dengan waktu rumah, tapi hal ini jelas berdampak negatif pada sikap kerja yang professional. Sebab, profesionalisme mengharuskan seseorang untuk mampu memisahkan urusan kantor dan urusan rumah secara tegas dan jelas. Jadi, ketika seseorang membawa urusan kantor sampai ke rumah, maka sesungguhnya ia telah membohongi dirinya sendiri sebagai profesional sejati.
Ketika Anda sulit meninggalkan urusan kantor di kantor, maka sesungguhnya Anda telah gagal menjadi seorang eksekutif yang professional. Oleh sebab itu, diperlukan upaya serius yang tekun dan penuh disiplin untuk mengajari diri sendiri, agar menjadi lebih patuh pada semua praktik-praktik kerja yang sehat dan baik. Melalui praktik-praktik kerja yang sehat dan baik, Anda akan mendapatkan nilai-nilai kehidupan kerja yang lebih terbuka, lebih adil, lebih jujur, dan lebih bertanggungjawab dalam integritas kerja yang utuh dan profesional.
Mungkin di hari ini Anda bisa sangat menikmati perilaku kerja yang super sibuk, yang membuat Anda tidak mampu membedahkan antara waktu kantor dan waktu rumah, tapi perilaku Anda ini akan sangat merugikan potensi Anda untuk jangka panjang, dan Anda akan terperangkap pada rutinitas kerja yang memperbudak Anda. Untuk tujuan menyelamatkan potensi hebat Anda buat masa depan Anda yang lebih cemerlang, Anda harus mau melatih diri Anda secara cerdik agar Anda tidak sulit meninggalkan urusan kantor di kantor, dan Anda mampu memanfaatkan waktu luang Anda untuk bersama keluarga Anda, sambil mengasah potensi hebat Anda buat masa depan Anda yang lebih cemerlang.
Ketika Anda sulit meninggalkan urusan kantor di kantor, maka Anda harus bangkit dan berupaya untuk bisa keluar dari perangkap kerja Anda. Bila Anda sulit keluar dari perangkap beban kerja yang berlebihan, Anda hanya sedang menunggu saat yang tepat untuk diserang dan dikuasai oleh stress, insomnia, depresi, ketegangan otot, dan perasaan yang tidak stabil. Di mana, semua itu merupakan penyakit dari hilangnya titik keseimbangan hidup Anda.
Setiap orang memiliki hak mutlak untuk bersikap seperti yang diinginkannya dalam sebuah pekerjaan, tapi saya menyarankan agar Anda bersikap lebih cerdik sebelum waktu penyesalan tiba.
Apabila Anda terlanjur masuk perangkap rutinitas kerja dengan beban berlebihan, saatnya Anda melakukan perbaikan secara bertahap, Anda tidak mungkin keluar dari perangkap beban kerja berlebihan itu dengan sekaligus, tapi Anda butuh selangkah demi selangkah untuk melakukan konsolidasi diri Anda seperti yang seharusnya. Oleh sebab itu, saya sarankan Anda sebaiknya memiliki praktik-praktik kerja yang efesien, efektif, produktif, yang Anda yakini mampu mengeluarkan Anda dari perangkap beban kerja berlebihan itu. Pastikan bahwa Anda menguasai tehnik-tehnik kerja yang lebih efektif dan efisien untuk Anda gunakan dalam menyelesaikan semua beban kerja berlebihan tersebut. Latilah diri Anda dengan tehnik-tehnik kerja yang lebih efektif dan efisien itu, dan biasakan, lalu jadikan semua itu sebagai etos kerja Anda. Evaluasi semua aktivitas Anda itu secara regular per minggu, per bulan, per tiga bulan, per enam bulan, dan seterusnya, hingga Anda benar-benar terbebas dari perangkap beban kerja berlebihan dan rutinitas kerja yang memperbudak Anda. Hal terpenting adalah secara bertahap Anda mampu meninggalkan urusan kantor di kantor, dan Anda mampu membagi waktu hidup Anda untuk urusan kantor dan untuk urusan rumah secara sehat dan baik. Semua itu akan menghasilkan titik keseimbangan hidup Anda dalam wujud daya tahan mental, emosi, fisik, spiritual, yang lebih unggul dan cemerlang.
Ketika Anda Sulit Meninggalkan Urusan Kantor Di Kantor
by djajendra @ 2008-04-12 – 01:02:32
Sering sekali para eksekutif terjebak di dalam ruang kerja, yang tidak memberi kesempatan dan waktu buat mereka untuk bersantai bersama keluarga. Dan, hal ini terus berlangsung hingga menjadi kultur kerja yang membuat para eksekutif tersebut menjadi sulit untuk meninggalkan urusan kantor di kantor. Di era kerja yang penuh dengan kompetisi ketat ini, waktu menjadi sangat mahal dan sangat berharga, sehingga para eksekutif harus pintar-pintar mengelola waktu kerja mereka, agar mereka tetap memiliki waktu untuk sejenak bersantai bersama keluarga.
Saya sering mendapatkan beban kerja eksekutif yang melebihi jam kerja mereka, sehingga mau tidak mau mereka harus lembur untuk menyelesaikan kelebihan beban kerja tersebut dengan tambahan waktu. Hal ini berakibat pada hilangnya waktu mereka untuk bersama-sama dengan keluarga mereka.
Memang benar sudah ada time management yang bisa mengatasi berbagai persoalan waktu dan beban kerja, tapi ternyata time management sulit membudaya dalam perilaku kerja yang beban kerjanya tidak terukur secara proporsional. Pada umumnya para eksekutif yang saya pelajari ini memiliki sikap kerja yang mendominasi secara total dari semua aspek kehidupan mereka. Jadi, mereka benar-benar gila kerja dan tidak peduli pada urusan keluarga, yang berakibat hilangnya titik keseimbangan hidup mereka dalam perangkap beban kerja yang berlebihan, dan mereka menikmatinya.
Lantas apakah salah bila seseorang sulit meninggalkan urusan kantor di kantor?, atau apakah salah bila seseorang mencampuradukan waktu untuk urusan kantor dengan waktu untuk urusan rumah?. Jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan itu bisa sangat beragam dan sangat tergantung kepada seberapa nyaman dan bahagia mereka dengan sikap mereka itu. Apabila mereka dan keluarga mereka menikmati semua itu secara wajar, maka tidak ada persoalan apa-apa dengan mencampuradukan waktu kantor dengan waktu rumah, tapi hal ini jelas berdampak negatif pada sikap kerja yang professional. Sebab, profesionalisme mengharuskan seseorang untuk mampu memisahkan urusan kantor dan urusan rumah secara tegas dan jelas. Jadi, ketika seseorang membawa urusan kantor sampai ke rumah, maka sesungguhnya ia telah membohongi dirinya sendiri sebagai profesional sejati.
Ketika Anda sulit meninggalkan urusan kantor di kantor, maka sesungguhnya Anda telah gagal menjadi seorang eksekutif yang professional. Oleh sebab itu, diperlukan upaya serius yang tekun dan penuh disiplin untuk mengajari diri sendiri, agar menjadi lebih patuh pada semua praktik-praktik kerja yang sehat dan baik. Melalui praktik-praktik kerja yang sehat dan baik, Anda akan mendapatkan nilai-nilai kehidupan kerja yang lebih terbuka, lebih adil, lebih jujur, dan lebih bertanggungjawab dalam integritas kerja yang utuh dan profesional.
Mungkin di hari ini Anda bisa sangat menikmati perilaku kerja yang super sibuk, yang membuat Anda tidak mampu membedahkan antara waktu kantor dan waktu rumah, tapi perilaku Anda ini akan sangat merugikan potensi Anda untuk jangka panjang, dan Anda akan terperangkap pada rutinitas kerja yang memperbudak Anda. Untuk tujuan menyelamatkan potensi hebat Anda buat masa depan Anda yang lebih cemerlang, Anda harus mau melatih diri Anda secara cerdik agar Anda tidak sulit meninggalkan urusan kantor di kantor, dan Anda mampu memanfaatkan waktu luang Anda untuk bersama keluarga Anda, sambil mengasah potensi hebat Anda buat masa depan Anda yang lebih cemerlang.
Ketika Anda sulit meninggalkan urusan kantor di kantor, maka Anda harus bangkit dan berupaya untuk bisa keluar dari perangkap kerja Anda. Bila Anda sulit keluar dari perangkap beban kerja yang berlebihan, Anda hanya sedang menunggu saat yang tepat untuk diserang dan dikuasai oleh stress, insomnia, depresi, ketegangan otot, dan perasaan yang tidak stabil. Di mana, semua itu merupakan penyakit dari hilangnya titik keseimbangan hidup Anda.
Setiap orang memiliki hak mutlak untuk bersikap seperti yang diinginkannya dalam sebuah pekerjaan, tapi saya menyarankan agar Anda bersikap lebih cerdik sebelum waktu penyesalan tiba.
Apabila Anda terlanjur masuk perangkap rutinitas kerja dengan beban berlebihan, saatnya Anda melakukan perbaikan secara bertahap, Anda tidak mungkin keluar dari perangkap beban kerja berlebihan itu dengan sekaligus, tapi Anda butuh selangkah demi selangkah untuk melakukan konsolidasi diri Anda seperti yang seharusnya. Oleh sebab itu, saya sarankan Anda sebaiknya memiliki praktik-praktik kerja yang efesien, efektif, produktif, yang Anda yakini mampu mengeluarkan Anda dari perangkap beban kerja berlebihan itu. Pastikan bahwa Anda menguasai tehnik-tehnik kerja yang lebih efektif dan efisien untuk Anda gunakan dalam menyelesaikan semua beban kerja berlebihan tersebut. Latilah diri Anda dengan tehnik-tehnik kerja yang lebih efektif dan efisien itu, dan biasakan, lalu jadikan semua itu sebagai etos kerja Anda. Evaluasi semua aktivitas Anda itu secara regular per minggu, per bulan, per tiga bulan, per enam bulan, dan seterusnya, hingga Anda benar-benar terbebas dari perangkap beban kerja berlebihan dan rutinitas kerja yang memperbudak Anda. Hal terpenting adalah secara bertahap Anda mampu meninggalkan urusan kantor di kantor, dan Anda mampu membagi waktu hidup Anda untuk urusan kantor dan untuk urusan rumah secara sehat dan baik. Semua itu akan menghasilkan titik keseimbangan hidup Anda dalam wujud daya tahan mental, emosi, fisik, spiritual, yang lebih unggul dan cemerlang.
Semoga kita termasuk orang-orang yang dihindarkan Allah dari stres, dan dimudahkan untuk konsisten dalam keseimbangan.
BalasHapus